Ah
Kidung kegelapan
Yang entah kemana
Tak pernah kuharap
Kelu
Bersimbah lara gelap itu
Buncah semua ruang semu
Tak berjibaku
Anomali
Lara itu gontai melangkah
Peluk aku lagi
Tak pernah kuingin
Aura itu
Merimpuh
Hancurkan kalbu
Lara
Hampa
Meramu ramu semu
Segala dusta segala tipu
Hanya kusirat dalam kalbu
Erat
Mengikatku
Tak pelak dari rindu bayangmu
Sedih dan lukaku
Lara
Menyepi di sudut
Merintik sejenak
Haturkan sembah baur membisu
Ambigu
Ku tak tahu
Berlalu
Laraku
Laraku
Merimbun di pepohonan damai
Damar bertaut di pelupuk mata
Dan mengidung peluk jiwaku
Ya, sebuah perih
Yang berhiaskan lara
Walau pepohonan bersua
Ku terkurung dalam lara
Betanya pada langit
Mentari juga bulan
Mengaum jumantara
Ah, tiada yang mendengarku
Lara nan menyedihkan
Selalu di sisi ragaku
Merasuk hati
Hancurkan segala angan
Trisula lara
Menghias bara
Bersama senja
Laraku rengut aku
Pasung
Di tapal batas hidup
Laraku tak kunjung pergi
Kini ku sepi
Lara dalam maya
Nyata bermuara
Di sungai kabut
Sepi sunyi
Lara
Berhatur petaka
Kukerahkan segala
Menghancurkanmu
Lara berkelit
Licik nan licin
Di mata lara berdusta
Di hati lara bercinta
Bercinta
Dengan sepiku
Beranak-pinak sunyi
Senyap
Aku terdiam membatu
Merintik
Hilang
Hujan
Hapus setitik laraku
Badai
Menghantam
Perih
Menghujam
Lara
Merimbun
Menghimpun
Dusta
Selasa, 11 Mei 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar