Belantara penuh duka
Tempat maut bersemayam
Mengalir air yang sejuk
Penawar luka segala dusta
Air mengalir hingga ke rendah
Menyapa riuh di hutan
Jatuh, air itu berjatuhan
Terjun, air itu kesakitan
Elegi air itu menyayat hati
Di rimbun pepohonan yang tak lagi tampak
Di indah panorama bumi hijau
Tak lagi tampak di sisi air
Air terjun menyapa perlahan
Sentuh diriku basuh lukaku
Walau kutahu dia bisu
Tapi dia menyimpan kisah
Dialah yang melihat kita menghancur
Dialah yang menatap kita meretak
Dialah yang meratapi kita mengentak
Dialah saksi bisu bagi kita
Petuah air terjun yang sejuk
Hanya inginkan alam kembali
Memeluk dirinya merangkul batinnya
Menyapa segala pada dirinya
Air terjun berlalu perlahan
Menghilang di telan bumi
Yang kian menelan segala elegi
Dan segala petuahnya
Air terjun dalam elegi
Dan kenangan bagiku
Petuahmu kujaga selalu
Dalam sanubariku yang terdalam
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
entah karena saya tolol menulis puisi atau memang puisimu bagus, saya harus mengatakan bahwa kamu jenius!! saya serius! :))
BalasHapuskomen blog saya juga -----> http://cerita-cerita-porno.blogspot.com/
Aku tak sehebat itu bro, hahay, makasih *dubrak*
BalasHapus