Jumat, 02 April 2010

Rintihan Hati Napi Kebebasan

Detik yang berlalu tanpa digubris
Siratkan gelora perih tiada tara
Cabik batinku yang telah terluka
Siksa jiwaku yang memohon
.
Menanti mimpi dekati diri
Slamanya mungkin?
Ataukah sampai kiamat agaknya?
Aksen sedih berlogat sendu jamah benang sariku
.
Pucuk pinus teteskan embunnya
Fenomena menanti harapan yang tak kunjung tiba
Impian pupus harapan musnah
Mimpi kandas di gerbang besar
.
Aku bukan wanita!
Aku bukan waria!
Aku bukan bayi!
Aku bukan balita!
.
Aku bukan bocah!
Aku bukan anak-anak!
Aku bukan perempuan!
Aku bukan bencong!
.
Aku pejantan!
Namun kau anggapku wanita!
Kau anggapku pemimpi!
Kau anggapku pembual!
.
Akan kutunjukkan padamu! Pada dunia!
Aku jantan!
Aku bukan wanita!
Aku makhluk wajar!
.
Aku teriris mendengarnya
Aku tersedak mendengar kisahnya
Cahaya yang semakin redup
Kini menghilang menunggu waktu
.
Jika engkau tak memberi kebebasan
Biarkan kumencarinya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar