Jumat, 02 April 2010

-Cahaya Bintang-

-I- Harapan Hampa
Cahaya tercipta mencercah menggapai angan
Menembus potret masa lalu
Lampaui impian kosong dan harapan hampa
Cahaya itu sendiri nan sepi

Potret cahaya penuh noda
Gerhana sempurna dipusarannya
Redup sungguh tanpa sinar
Harapan hampa itu jelas nyata

Cahaya itu sirna
Hilang dari daftar kehidupan
Lenyap laksana ditelan bumi
Bersemayam di dalam tanah itu

"Kembalilah wahai cahaya"
"Tunjukkan percikan harapan"
Yang tlah sirna akan kembali"
Kata-kata yang sungguh ia harapkan dari semua


Dari angkasa raya penuh cahaya benderang
Dan gugusan bintang yang membahana nun jauh disana
Cahaya bintang baru ber-reinkarnasi membentuk dirinya
Berkilau nan terang, bercahaya nan silau, berpijar nan membara

Melalangbuana di langit senja
Cerah bercahaya di langit malam
Celoteh lautan putih berkilauan di tengah gelap gulita
Benderang silaukan mata dunia

Duhai bintang ciptaan Tuhan
Takdirmu tinggi di langit sana
Temani rembulan sinari bumi
Bertaburan di angkasa raya

Bintang nan sepi, cahaya nan sunyi
Dikau tidaklah sendiri
Hentikan semua tangismu itu
Tiada guna engkau menangis


Cahaya bintang berkilau selalu
Hingga akhirnya engkau renta duhai pelita malam
Engkau telah jauh berubah, jauh lebih baik dari masa lalu mu
Inilah saatnya engkau beristirahat sejenak

Kilau mu itu temani rembulan senantiasa di langit biru nan gelap gulita
Cahayamu itu laksana matahari di malam hari
Kini engkau harus pergi tuk selamanya
Selamat jalan kuucapkan duhai bintang benderang

Pergilah sang bintang menjauh
Mencari tempat tuk menunggu waktunya tiba
Hingga ia tiba di ujung semesta
Ia berkata pada alam semesta dengan lirih

"Selamat jalan wahai sahabat-sahabatku, berkilaulah, bercahayalah, bersinarlah, berkerliplah, sampai akhirnya kalian menuju 'akhir yang nyata' itu"

Dan Supernova pun terjadi
Ia meledak mengisi lembar panjang cahaya yang hilang
Melepaskan milyaran cahaya yang bertebaran
Menjadi penggantinya terangi langit malam bersama rembulan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar