Jumat, 11 Juni 2010

-Mahakarya-Mu Yang Bernama Lautan-

Engkau biru yang lugu
Dalam keindahan waktu yang terindah
Sebuah karya yang amat indah
Menggeruskan goresan demi goresan

Langit yang kejam mencambukmu
Membiru dirimu diterpa mentari
Hujaman terus kau terima dari langit
Tampak lelah wajahmu itu

Lalu engkau merintih dan menangis
Di terik yang kian memudar
Berganti jingga senja menjelma
Datangkan sebuah makna yang terhndah

Hamparan luka di sekujur tubuhmu
Memerah diterpa senja yang jingga
Berdarah dirimu penuh luka
Sayatan dan goresan di sekujur ragamu

Tak pelak awan mengiba
Jatuhkan setitik air mata
Namun jingga tak lagi tampak
Berganti dengan kegelapan yang mencekam

Selama waktu bergulir
Selama itu lah langit mengukir
Segala bukti kekejaman batin
Yang tercurah dalam takdir

Di kegelapan yang mencekam
Deritamu adalah indahmu
Sayatan dan lukamu menghitam
Membiru menancarkan darah yang putih di pesisir

Kilau bola matamu yang berpendar
Lukiskan cahaya biru di tengah malam
Diselam kegelapan yang berkemul
Ada keindahanmu terselip

Dengan rerumputan air di tubuhmu
Dan bebatuan yang melintang dalam kegelapanmu
Serta sebuah lagi keajaibanmu
Bangkai yang halal bagi kami

Jemu kah engkau?
Bergulung menunjukkan darahmu
Tiada henti hingga akhir waktu
Senantiasa engkau ada

Engkau hidup
Aku tahu itu
Engkau berkelana
Dan aku tahu, engkau bertasbih

Inilah keindahan-Mu?
Ini mahakarya-Mu
Maha Suci Tuhan ku
Maha Agung Tuhan ku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar