Engkau biru yang lugu
Dalam keindahan waktu yang terindah
Sebuah karya yang amat indah
Menggeruskan goresan demi goresan
Langit yang kejam mencambukmu
Membiru dirimu diterpa mentari
Hujaman terus kau terima dari langit
Tampak lelah wajahmu itu
Lalu engkau merintih dan menangis
Di terik yang kian memudar
Berganti jingga senja menjelma
Datangkan sebuah makna yang terhndah
Hamparan luka di sekujur tubuhmu
Memerah diterpa senja yang jingga
Berdarah dirimu penuh luka
Sayatan dan goresan di sekujur ragamu
Tak pelak awan mengiba
Jatuhkan setitik air mata
Namun jingga tak lagi tampak
Berganti dengan kegelapan yang mencekam
Selama waktu bergulir
Selama itu lah langit mengukir
Segala bukti kekejaman batin
Yang tercurah dalam takdir
Di kegelapan yang mencekam
Deritamu adalah indahmu
Sayatan dan lukamu menghitam
Membiru menancarkan darah yang putih di pesisir
Kilau bola matamu yang berpendar
Lukiskan cahaya biru di tengah malam
Diselam kegelapan yang berkemul
Ada keindahanmu terselip
Dengan rerumputan air di tubuhmu
Dan bebatuan yang melintang dalam kegelapanmu
Serta sebuah lagi keajaibanmu
Bangkai yang halal bagi kami
Jemu kah engkau?
Bergulung menunjukkan darahmu
Tiada henti hingga akhir waktu
Senantiasa engkau ada
Engkau hidup
Aku tahu itu
Engkau berkelana
Dan aku tahu, engkau bertasbih
Inilah keindahan-Mu?
Ini mahakarya-Mu
Maha Suci Tuhan ku
Maha Agung Tuhan ku
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar